Monday, February 25, 2013

Bedhaya Anglir Mendhung yang merupakan tarian klasik Surakarta

Selain Bedhaya Ketawang yang sangat sakral, ada pula Bedhaya Anglir Mendhung yang merupakan tarian klasik Surakarta.

Tarian ini diciptakan oleh pendiri dinasti Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara I. Tarian yang juga dikenal dengan Bedhaya Ketawang Alit ini khusus digelar saat upacara Jumenengan Dalem, memperingati hari diangkatnya raja di Pura Mangkunegaran.

Tarian ini mengisahkan tentang pertempuran RM. Said melawan Belanda pada tahun 1752 di Ponorogo. Ketujuh penari, pesinden, serta penabuh gendang dalam tarian ini seluruhnya perempuan. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati laskar perempuan RM Said yang terkenal memiliki Legiun Prajurit Estri yang dinamakan Pasukan Ladrang Mangungkung dan Jayeng Rasta.

Pola tarian yang ditampilkan dalam Bedhaya Anglir Mendhung tersebut terlihat gemulai. Namun, di sisi lain, para wanita tersebut terlihat gagah di saat menarik panah yang siap dilepaskan. Hal itu merupakan perpaduan antara kelembutan serta kepiawaian seorang prajurit wanita dalam menggunakan senjata, yaitu panah.

Ada yang pernah menyaksikan tarian klasik ini, Sedherek?

| Arie Kurniawan | Ref: timlo.net | Foto: solopos.com |

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls